Ini Tentang Berbeda Sanad Gus Baha dengan Cak Nun, Begini Kata Noe: Semua Konstruksi Ilmu Pasti Ada Aksiomanya

MUSLIMKITA.COM – Ini tentang berbeda sanad Gus Baha dengan Cak Nun, begini kata Noe: Semua konstruksi ilmu pasti ada aksiomanya.

Dalam proses pengambilan ilmu atau sanad keilmuan, harus melalui proses disiplin ilmu yang benar, terutama dalam menuntut ilmu agama Islam.

Dalam hal ini, Sabrang Mowo Damar Panuluh alias Noe menyampaikan, bagaimana cara mengambil suatu ilmu yang di contohkan oleh Cak Nun dan Gus Baha.

Baca Juga: Benarkah Terdapat Bacaan yang Dilarang Saat Sujud? Cek di Sini! Nabi Muhammad SAW Senantiasa Membaca 3 Doa Ini

Dikutip muslimkita.com dari kanal YouTube Arek Maiyah, tanggal 20 Mei 2023, ini ulasan tentang berbeda sanad Gus Baha dengan Cak Nun.

Setidaknya terdapat dua aspek penting sebagai jalan dalam pengambilan sanad keilmuan.

Pertama memahami islam dari orang-orang yang sebelumnya, kemudian yang kedua yaitu sanad pengalaman yang diberikan Tuhan, dan itu merupakan sesuatu yang sangat kita fahami.

Hal tersebut karena baik di tengah hutan atau di tengah perpustakaan, siapapun punya kesempatan yang sama untuk sampai kepada Tuhan, asal dia otentik dengan dirinya.

“Makanya gini kalau sanad yang diajarkan Gus Baha adalah sanad ilmu tentang pemahaman islam dari orang-orang dulu. Sangat penting karena kita harus belajar dari mereka,” kata Noe.

“Tapi tidak semua orang punya akses itu, kadang-kadang ada orang lahirnya di kota, tidak pernah belajar seperti itu, setengah mati dia,” uangkapnya.

“Ada satu sanad yang penting dalam hidupnya juga, yaitu sanad pengalaman. Semua pengalaman dalam hidupmu yang terjadi itu pasti atas izin Allah”, lanjutnya.

“Kalau Allah tidak mengizinkan tidak mungkin kamu mengalami sesuatu, itu yang si mbah ngomong (Cak Nun) tentang kedaulatan,” imbuhnya.

“Sanad pengalamanmu yang diberikan Tuhan jangan kau lupakan, karena pangalaman itu ilmu langsung dari Tuhan kalau kamu bisa menggali ilmunya di situ,” tegasnya.

Itulah yang disebut dengan sanad ilmu yang bisa didapatkan melalui pengalaman hidup kita sendiri, artinya Allah memberikan ilmuNya lewat seauatu yang langsung manusia alami.