Normalnya Perempuan dalam Mazhab Syafi'i Itu Bercadar, Tapi Saat Haji Justru Dilarang, Simak Apa Kata Gus Baha

MUSLIMKITA.COM – Normalnya perempuan dalam Mazhab Syafi'i itu bercadar, tapi saat haji justru dilarang, simak apa kata Gus Baha!

Dalam hal ini, Gus Baha mengatakan kalau Allah itu unik dalam menggoda manusia, padahal haji itu ibadah sakral tapi justru perempuan wajib buka wajah.

Sementara itu syaratnya yaitu, jangan lakukan kefasikan saat ibadah haji kalau ingin diterima, sebab memang demikianlah kehendak Allah.

Baca Juga: Ini Soal Hukum Alat Musik, Gus Yahya: Saya Katakan Bahwa Seni Musik yang Paling Islami Itu Sebetulnya Gamelan!

Dikutip muslimkita.com dari kanal YouTube Santri Kalong, tanggal 18 Mei 2023, berikut paparan tausyiah yang disampaikan oleh Gus Baha.

Dalam melaksanakan ibadah haji, meskipun bertemu atau bercampur laki-laki dengan perempuan, tapi justru perempuan tidak boleh menutup wajah.

Gus Baha mengatakan bahwa haji itu unik, normalnya perempuan dalam Mazhab Syafi'i itu kan cadaran (bercadar), haji justru perempuan tidak boleh menutup wajah.

“Aneh, orang mau ketemu lelaki malah aturannya enggak boleh nutup wajah, dalam ihram itu, perempuan boleh tidak nutup wajah, nggak boleh, kaya apa Tuhan nguji nyali kita?” kata Gus Baha.

Kemudian ia menceritakan pengalaman temannya yang pada saat hendak mencium hajar aswad, hampir saja malah mencium seorang perempunan.

“Saya punya teman kiai, gus saya hampir saja kecelakaan, dia itu berusaha cium Hajar Aswad saat mau mencium, pas cewek Pakistan yang sama-sama ingin mencium”, ungkap Gus Baha.

“Kiai betulan ini, kalau saya paksakan cium yang kena bukan batu, sampai saya bilang begini, memang hebat Allah menggoda manusia, digodanya pas didepan Hajar Aswad”, tegasnya.

“Memang begitu Allah menggojlok haji, fala rafatsa wala fusuqa wala jidala fil hajj, fi dzorof (keterangan waktu)”, katanya.

“Jadi Allah itu unik dalam menggoda manusia, padahal haji itu ibadah sakral, justru perempuan tuh wajib buka wajah, kan aneh”, ujarnya.

“Memang begitulah kehendak Allah, makanya faman faradla fihinnal hajja fala rafatsa wala fusuqa wala jidala fil hajj”, tegasnya.