Benarkah Nur Nabi Muhammad SAW Turun pada 10 Rajab? Begini Penjelasan Mbah Moen

MUSLIMKITA.COM - Bulan Rajab merupakan salah satu bulan yang dimuliakan Allah SWT diantara bulan-bulan yang lain.

Pada bulan Rajab inilah terjadinya peristiwa besar yang sangat agung yakni isra wal mi'raj Nabi Muhammad SAW.

Banyak ulama menjelaskan tentang keistimewaan bulan Rajab ini dalam berbagai karya kitabnya.

Baca Juga: Mbah Moen Ungkap Keistimewaan Puasa 10 Rajab: Karena Hal Ini Kita Dianjurkan Puasa

Dalam acara Peringatan Hari Besar Islam (PHBI) juga sering dikupas tentang kemuliaan Rajab ini, salah satunya pernah disampaikan oleh KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.

Beliau Mbah Moen pernah menjelaskan akan keutamaan Rajab ini dan dianjurkan untuk mengisinya dengan berbagai amalan peribadatan.

Salah satu amal ibadah yang dianjurkan adalah puasa Rajab. Oleh karenanya Mbah Moen berpesan setidaknya melaksanakan puasa Rajab meski hanya satu hari.

Utamanya, puasa Rajab dilaksankan dari tanggal satu hingga tanggal sepuluh Rajab.

Namun apabila tidak kuat atau tidak sanggup, setidaknya laksanakan puasa Rajab meski hanya satu hari.

"Puasa Rajab bagusnya dilaksanakan mulai dari tanggal satu hingga sepuluh Rajab," ucap Mbah Moen sebagaimana dilihat muslimkita.com dari unggahan video di kanal YouTube SM FAQOTH CHANNEL, 2 Februari 2023.

Baca Juga: Dahsyatnya Sholawat di Bulan Rajab! Inilah Balasan yang Didapat Sesuai Hadits Rasulallah SAW

"Jika tidak kuat, puasalah hanya tanggal 10. Jika kuatnya dua hari, tanggal 1 dan 10," sambungnya.

Kemudian Mbah Moen menjelaskan kenapa pada 10 Rajab dianjurkan untuk berpuasa, ternyata ada peristiwa agung.

Kata Mbah Moen, tepat pada 10 Rajab Sayyidah Aminah dan Sayyid Abdulah berhubungan suami istri.